Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Kemampuan Guru Menerapkan Pembelajaran Paradigma Baru Berbasis ICT

 Sa’imah

SMA Negeri 2 Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir, Indonesia

Email : sondimah@gmail.com


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru menerapkan pembelajaran paradigma baru berbasis ICT. alat pengumpul data menggunakan wawancara, dokumentasi, observasi dan kajian literature. Analisis data menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Guru saat ini di tuntut untuk memiliki kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis ICT. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menyusun pembelajaran berbasis ICT antara lain: kondisi peserta didik yang beragam serta faktor pengalaman mengajar, kemampuan mengoperasikan media pembelajaran; keterseediaan sarana disekolah menjadi bagi guru dalammenerapkan pembelajaran berbasis ICT. Guru harus dapat memanfaatkan informasi dari internet serta forkum forum diskusi guru sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan dalam penyusunan pembelajaran paradigm baru berbasis ICT.


Kata Kunci : ICT, Kemampuan Guru, Pembelajaran Paradigma Baru


Pendahuluan

Pendidikan Indonesia dihadapkan pada tantangan internal yaitu banyak sekolah yang belum memenuhi delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah kemampuan menajemen pembelajaran yang baik pada tataran perencanaan, pelaksanaan maupun cara pengendaliannya. Kinerja mengajar guru menjadi sangat menentukan dalam upaya pembangunan mutu pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja guru khususnya dalam proses pembelajaran adalah kemampuan guru dalam menggunakan teknologi informasi (Wiyani, 2013).

Salah satu keterampilan yang harus dimiliki guru adalah pengelolaan media pembelajaran. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran (Djamarah, 2012). Dengan memanfaatkan media dalam pembelajaran antara guru dan siswa akan terjadi knowledge sharring dimana posisi siswa aktif sebagai pembelajar dan pembelajaran pun tidak terpusat dari guru melainkan terjadi interaksi pembelajaran dua arah. Untuk menciptakan knowledge sharring dibutuhkan alat berbasis information and communication technologies (ICT).

Peran ICT dalam dunia pendidikan sangat besar dari segi manfaat dan kelebihan yang dimiliki yaitu memudahkan akses yang luas terhadap pendidikan, mampu meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran antara guru dan peserta didik (Hafizatul, 2020). Penggunaan ICT sudah diterapkan mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai ke perguruan tinggi. Ketertinggalan guru dibidang IT menyebabkan isi dan metode pembelajaran terhadap siswa tidak berkembang. Ketertinggalan itu juga membuat sistem pembelajaran menjadi kuno, dan guru tidak bisa mengikuti perkembangan tren siswa jaman sekarang, yang selalu berkutat dengan handphone dan main game. Kondisi tersebut membuat ketertarikan siswa dalam menyimak pembelajaran dikelas menjadi berkurang.

Fenomena yang sama dirasakan oleh guru di SMA Negeri 2 Kayuagung, dimana bahwa ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran tergantung pada materi yang diajarkan, jika materi mudah dipahamisiswa lebih semangat belajar, sedangkan materi yang sangat sulit dipahami membuat siswa tidak semangat dalam belajar. Berdasarkan pra riset diperoleh bahwa siswa masih kurang terampil dalam memecahkan masalah, dimana masih ada yang belum bisa di pahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian siswa juga masih keliru dalam menentukan rumus dan siswa juga tidak memeriksa kembali jawaban yang sudah mereka kerjakan sehingga akan berdampak pada perhitungan hasil akhir.

Dari hasil pra riset dapat disimpulkan bahwa siswa kurang terampil dalam pemecahan masalah matematis. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan menjadikan siswa begitu senang pada saat belajar, salah satunya adalah dengan menggunakan media audio visual. Penggunaan media, metode, model, dan strategi pembelajaran yang tepat dan secara optimal didukung oleh media telah dikembangkan untuk membangkitkan minat, aktivitas pembelajaran, motivasi, dan hasil belajar peserta didik.


Kajian Pustaka 

Kemampuan Guru

Kemampuan kerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan atau kinerja (Hasan, 2014) Solihin (2013), secara sederhana mendefinisikan kemampuan mengajar sebagai kemampuan membimbing aktivitas belajar (teaching is the guidance of learning activities). Guru yang memiliki kemampuan mengajar yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya 1) Berorientasi pada prestasi. Seseorang yang memiliki kinerja tinggi akan melakukan pekerjaan secara maksimal. Diharapkan dengan melakukan pekerjaan secara maksimal akan memperoleh prestasi yang baik; 2) Memiliki percaya diri. Seorang guru yang memiliki kinerja yang baik biasanya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dimanapun ia berada; 3) Memiliki pengendalian diri yang baik ((Mangkunegara, 2017).


Media Pembelajaran Berbasis ICT

Media pembelajaran berbasis ICT adalah komponen sumber belajar yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang berbentuk teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata lain, media ini adalah sarana penyebaran informasi yang berupa perangkat keras, perangkat lunak, sistem jaringan dan infrastruktur komputer maupun telekomunikasi agar data dapat disebar dan di akses secara global (Rusman, 2012). Seiring perkembangan pendidikan, media pembelajaran berbasis ICT yang saat ini digunakan oleh guru sangat bervariasi (komputer, CD, DVD, video interaktif, Internet, sistem multimedia, konferensi video, dan media visual lainnya (Khaira, 2020). Adapun strategi pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup beberapa hal yaitu (1) ICT sebagai alat bantu atau media pembelajaran, (2) ICT sebagai sarana/tempat belajar, (3) ICT sebagai sumber belajar, dan (4) ICT sebagai sarana peningkatan profesionalisme (Nasrulloh dan Ismail, 2017).



Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kayuagung yang beralamat di Jl. Letjend H.M. Yusuf Singedekane No. 13 Kel. Jua Jua Kayuagung. SMA Negeri 2 Kayuagung yang telah berstatus akreditasi A adalah salah satu Sekolah Menengah Atas yang berdiri di Kecamatan kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. 

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif deskriftif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, dimana metode yang digunakan menekankan pada proses penelusuran data/informasi hingga di rasakan telah cukup digunakan untuk membuat suatu interpretasi (Moleong, 2014). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi


Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Paradigma Baru Berbasis ICT

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran paradigma baru berbasis IT khususnya dalam menggunakan media audio visual dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru yang menyatakan bahwa kemampuan menyiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (modul ajar), menyiapkan perangkat administrasi pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi belajar dalam kategori cukup baik dimana guru mampu mempersiapkan pembelajaran berbasis media google slide dengan mengacu kepada komponen modul ajar. Berdasarkan deskripsi data penelitian menunjukkan bahwa implementasi kemampuan guru dalam menyiapkan media pembelajaran berbasis ICT sudah berjalan dengan cukup baik.

 Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara, dokumentasi dan observasi maka dapat dikemukakan bahwa kendala guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis ICT di SMA Negeri 2 Kayuagung adalah sebagai berikut:

Kendala yang dihadapi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah keterbatasan waktu. Sehingga guru tidak mampu menyusun perangkat pembelajaran bebrbasis IT secara optimal

Pengalaman mengajar guru yang masih tergolong singkat sehingga guru dalam menyusun modul ajar belum secara optimal.

Kondisi dan karakteristik peserta didik juga menjadi kendala guru dalam meyusun perangkat pembelajaran. Memahami karakter setiap peserta didik sangat diperlukan bagi seorang guru, supaya modul ajar yang akan di rancang dapat mengakomodasi seluruh peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan optimal.

ketersediaan sarana atau media pembelajaran yang terbatas. Guru-guru di SMA Negeri 2 Kayuagung mengalami kendala dalam terbatasnya media pembelajaran yang disediakan di sekolah. Jumlah media pembelajaran yang terbatas serta tidak semua materi pembelajaran tersedia media pembelajarannya.

guru belum berani untuk melakukan suatu pembaharuan dalam proses pembelajarannya. Guru yang tidak memanfaatkan teknologi seperti laptop, LCD sebagai media pembelajaran, hal tersebut dikarenakan guru merasa kesulitan jika mengoperasikan alat tersebut.


Pembahasan

Pelaksanaan peningkatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran paradigma baru berbasis ICT di SMA Negeri 2 Kayuagung telah dilaksanakan dengan cukup baik dan telah berjalan dengan cukup efektif. Peran aktif kepala sekolah dalam menggerakkan guru berdampak positif terhadap perkembangan sekolah. Guru semakin mendapat kepercayaan dari dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran paradigm baru berbaisis ICT di SMA Negeri 2 Kayuagung telah berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan. Dari sisi waktu pelaksanaan, insturmen dan metode yang digunakan terbukti mampu membuat nyaman para guru dalam melaksanakan tugasnya, menggugah semangat para guru untuk meraih prestasi yang terbaik, memiliki tanggung jawab dengan kesadaran bukan karena rasa takut dengan kepala. Terbentuknya dedikasi yang tinggi pada diri guru terhadap tanggung jawabnya masing-masing, menghasilkan mutu sekolah yang meningkat baik di bidang akademik maupun non akademik.

Bentuk pembinaan pada aspek peningkatan kompetensi guru SMA Negeri 2 Kayuagung dilaksanakan dengan kegiatan workshop, pendampingan penyusunan modul ajar dan perangkat pembelajaran lainnya, serta mengaktifkan kegiatan KKG, melengkapi sarana kelas dengan LCD proyektor, membekali guru dengan pelatihan pembelajaran. pelaksanaan peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 2 Kayuagung dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan tim yang ditunjuk terdiri dari guru SMA Negeri 2 Kayuagung. Seluruh rancangan program dimuat dalam instrumen pembinaan.Kegiatan pembinaan juga di laksanakan sesuai dengan kesepakatan dengan para guru. Hal ini dilakukan agar tidak menggangu kegiatan guru di sekolah. Pelaksaanaan peningkatan kompetensi mengajar guru di SMA Negeri 2 Kayuagung secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu pada hari Jumat, dipergunakan oleh kepala sekolah untuk mengadakan kegiatan rutin dan evaluasi.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru SMA Negeri 2 Kayuagung yaitu dengan mengirimkan guru yang belum bersertifikasi untuk mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Sementara itu, guru yang ada sekarang belum memenuhi syarat untuk mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Di sini guru akan saling memberi dan menerima tentang penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi mata pelajaran yang diampu setiap guru, seorang guru akan mendapatkan pembinaan, pelatihan, dan tukar-menukar pikiran, berbagi pengalaman dan informasi dalam suatu mata pelajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan ini dijadwalkan satu bulan sekali setiap pekan ganjil.

Untuk peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi informasi, Kepala SMA Negeri 2 Kayuagung memfasilitasi pelaksanaan pelatihan guru tentang pembelajaran berbasis IT yang dilaksanakan pada waktu libur kenaikan kelas. Dengan kegiatan ini diharapkan teknik pembelajaran bisa bervariasi, lebih menarik dan tidak membosankan sehingga daya serap peserta didik meningkat. Kepala sekolah SMA Negeri 2 Kayuagung juga melakukan evaluasi pelaksanaan program peningkatan kemampuan mengajar guru SMA Negeri 2 Kayuagung dilakukan dalam kegiatan supervisi, baik supervisi proses pembelajaran maupun supervisi kegiatan-kegiatan lainnya. Pemantauan, supervisi, evaluasi, laporan, dan tindak lanjut dilakukan agar komunikasi antara guru dengan kepala sekolah secara terjadwal, semua guru tersupervisi. Kegiatan rapat rutin pekanan dan bulanan, juga di manfaatkan untuk mengadakan evaluasi atas masalah-masalah yang muncul pada pekan dan bulan tersebut, sehingga problem yang muncul bisa segera diatasi tidak sampai menumpuk dan berlarut- larut.

Disamping itu, Kepala Sekolah juga selalu memonitor melalui koordinator kegiatan yang ditunjuk dari salah satu guru SMA Negeri 2 Kayuagung . Pada tiap akhir tahun sekolah mengadakan EDS (Evaluasi Diri Sekolah) sekaligus dengan rapat kerja tahunan yang diikuti oleh semua guru dan tenaga kependidikan untuk mengadakan evaluasi dan penyusunan program kerja tahunan.


Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Kemampuan guru SMA Negeri 2 Kayuagung dalam melaksanakan pembelajaran paradigma baru berbasis ICT di SMA Negeri 2 Kayuagung telah berjalan dengan baik.

Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran antara lain: (1) kendala waktu, kesibukan guru; (2) kondisi peserta didik yang beragam; (3) faktor pengalaman mengajar dan masa kerja; (4) guru merasa kesulitan mengoperasikan media pembelajaran; (5) lingkungan dan media pembelajaran yang tersedia di sekolah jumlahnya terbatas; (7) kendala ruang atau laboratorium.

Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan dalam penyusunan perangkat pembelajaran antara lain: (1) mencari informasi dari internet; (2) melakukan diskusi dengan teman sejawat; (3) belajar secara mandiri; (4) Menyusun modul ajar untuk beberapa pertemuan sekaligus; (4) Menggunakan media pembelajaran yang sederhana seperti media gambar atau benda-benda konkrit yang ada di lingkungan sekitar dan yang sudah tersedia di sekolah.

Saran

Saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut.

Bagi pemerintah daerah agar dapat memberikan dukungan berupa pelatihan pelatihan yang berkelanjutan kepada guru sebagai tindaklanjut dari pelatihan yang berkelanjutan yang diberikan kepada guru, dukungan dari pemerintah daerah akan memberikan dampak yang lebih baik bagi peningkatan kemampuan mengajar guru.

Kepada kepala sekolah agar menindak lanjuti kearah yang lebih nyata seperti mengikutsertakan guru mengiti pelahitan pelatihan dan kegiatan lainnya agar kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis IT dapat berjalan dengan optimal.

Bagi guru, agar dapat lebih meningkatkan kerjasama dengan kepala sekolah khususnya dalam hal menindaklanjuti hasil penilaian kepala sekolah dan menjadikan hasil penilaian tersebut sebagai saran yang membangun meningkatkan kompetensi serta profesionalisme kerja.


Terima Kasih

Ucapan terima kasih diberikan kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini, khususnya Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd., CIQaR., CIQnR sebagai dosen pembimbing, yang telah memberikan bimbingan kepada saya sehingga penelitian ini dapat saya susun dengan sebaik-baiknya, serta kepada keluarga saya suami dan anak-anak saya yang telah memberikan dukungan, semangat sehingga dapat terlaksana dengan baik , kepada kepala sekolah dan guru SMA Negeri 2 Kayuagung yang telah memberikan dukungan dan informasi sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik.


Daftar Pustaka

Adisya Yusup, W. (2021). Kurikulum Prototipe Diduga Sebagai Reformasi Pendidikan di Indonesia. Kompasiana.

Darmawan, D. (2015). Tehnologi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya.

Djamarah, S. B. (2012). Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional.

Faiz, A., Parhan, M., & Ananda, R. (2022). Paradigma Baru dalam Kurikulum Prototipe. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1544–1550. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2410

Hafizatul, K. (2020). Pemanfaatan Aplikasi Kinemaster Sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT. Prosiding Seminar Nasional, 43.

Hasan, I. (2014). Analisis kinerja koperasi pertanian dalam tataniaga komoditas ekspor di Kabupaten Aceh Tengah-Provinsi Aceh dalam menghadapi persaingan antar negara asean 2015. Jurnal Kebangsaan, 3(6), 12–20.

Hasanah, A. (2012). Pengembangan profesi guru. CV Mustika Setia.

Mangkunegara A P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya.

Manopo, A. (2014). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VIII SMP Negeri 5 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow. Universitas Negeri Gorontalo.

Moleong, L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Munir. (2013). Multimedia dan Konsep Aplikasi Dalam Pendidikan. Alfabeta. Mulyasa, E. (2011). Menejemen Berbasis Sekolah. Rosdakarya.

Musfah, J. (2020). Kepemimpinan kepala sekolah di masa pandemi. Universitas Negeri Malang, 129–133. http://conference.um.ac.id/index.php/apfip/article/view/397

Nasrulloh, I., & Ismail, A. (2018). Analisis Kebutuhan Pembelajaran Berbasis Ict. Jurnal Petik, 3(1), 28. https://doi.org/10.31980/jpetik.v3i1.355

Nuswowati, M., Dina Amalina, N., Kadarwati, S., & Susilaningsih, E. (2019). Pemanfaatan aplikasi Google dalam pembelajaran kolaboratif. Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi Dan pembelajaran, 17(1), 30–34. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/rekayasa/article/view/21656

Prawirosentono, S. (2010). Manajemen Produktivitas. PT. Bumi Angkasa.

Rivai. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (6th ed.). PT. Raja Grafindo Persada.

Solihin, I. (2013). Manajemen Strategik. Erlangga.

Suripah. (2017). Mengembangkan Keterampilan Mengajar Berbasis ICT Bagi Calon Guru Abad XXI. Prosiding KMP Education Research Comference, 676–684.

Wiyani, A. N. (2013). Manajemen Kelas. Ar-Ruzz Media.

Yamin M dan Maisah. (2014). Standarisasi Kinerja Guru. Persada Press.


*Tulisan ini adalah hasil karya peserta webinar MENULIS ITU MUDAH DAN MENYENANGKAN yang diselenggarakan oleh IGI Sampang

Post a Comment for "Kemampuan Guru Menerapkan Pembelajaran Paradigma Baru Berbasis ICT"

Template Blogger Terbaik Rekomendasi