Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Banu dan Buku


Desa Damai yang terletak di lereng gunung, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Banu. Banu adalah anak yang cerdas dan penuh imajinasi, tetapi dia tidak memiliki kesempatan untuk sekolah seperti anak-anak di kota-kota besar. Namun, kekurangan itu tidak membuatnya putus asa. Setiap hari, setelah menyelesaikan tugasnya di ladang, Banu akan pergi ke perpustakaan desa, tempat yang menjadi surga bagi impiannya.

Banu mencintai buku. Dia membaca tentang petualangan di negeri ajaib, tentang ilmu pengetahuan yang membuatnya terpesona, dan tentang kisah-kisah inspiratif yang membuka mata dan hatinya. Melalui buku-buku itu, Banu berkelana ke tempat-tempat yang belum pernah ia kunjungi, bertemu dengan orang-orang yang tidak pernah ia temui, dan memperluas wawasannya yang sempit.

Namun, tidak semua orang di desa mengerti betapa pentingnya membaca bagi Banu. Beberapa tetangganya mengejeknya, menyebutnya sebagai anak aneh yang lebih suka membaca daripada bermain atau bekerja di ladang. Tetapi Banu tidak peduli. Baginya, buku adalah jendela menuju dunia yang luas dan tak terbatas.

Suatu hari, sebuah bencana melanda desa mereka. Hujan deras yang tak henti-hentinya mengakibatkan banjir besar yang merusak rumah-rumah dan ladang-ladang. Banyak orang kehilangan segalanya. Namun, di tengah kesulitan itu, Banu menemukan kekuatan dan keberanian yang baru.

Berbekal pengetahuan yang dia peroleh dari buku-bukunya, Banu berhasil merencanakan cara untuk membantu warga desa mereka. Dia mengajari mereka tentang teknik irigasi untuk mengendalikan air, memberikan saran tentang tanaman yang tahan banjir, dan bahkan menghibur anak-anak dengan cerita-cerita yang dia pelajari dari buku-buku.

Dengan tekad dan semangatnya, Banu membuktikan kepada semua orang bahwa membaca bukanlah kegiatan yang sia-sia. Membaca memberinya kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup, memperluas pandangan dunianya, dan membantunya menjadi seseorang yang berharga bagi masyarakatnya.

Sejak itu, Banu menjadi contoh bagi anak-anak lain di desa mereka. Mereka mulai menyadari pentingnya membaca dan mengejar mimpi mereka sendiri melalui buku-buku yang mereka temui. Dan di balik halaman-halaman buku, mereka menemukan kisah-kisah tentang keberanian, ketekunan, dan keajaiban yang menginspirasi mereka untuk terus maju, bahkan di tengah badai kehidupan.


********

Nama : Ni Putu Ayu Lina Pertiwi, S.Pd.

Unit Kerja : SD Negeri 2 Gumbrih

Kabupaten : Jembrana

Provinsi : Bali 

Kategori Tulisan : Fiksi

Email: nipratiwi51@guru.sd.belajar.id


*Tulisan ini adalah hasil karya peserta webinar MENULIS ITU MUDAH DAN MENYENANGKAN yang diselenggarakan oleh IGI Sampang

Post a Comment for "Banu dan Buku"

Template Blogger Terbaik Rekomendasi