Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Rakerda IGI Sampang : Mengikat Solidaritas Guru di Era Digital


Trawas, sebuah kawasan asri di kaki Gunung Penanggungan, menjadi tuan rumah Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Sampang pada 4-5 Januari 2025. Dalam udara yang sejuk, puluhan guru berkumpul, membawa harapan besar untuk pendidikan di era digital. Dengan tema “Merajut Solidaritas IGI Sampang Mewujudkan Pendidikan Era Digital Berkelanjutan,” acara ini menjadi ajang penting untuk menyatukan visi dan misi pendidikan.

Acara dimulai dengan pembukaan yang berlangsung pada sore hari, Sabtu, 4 Januari 2025. Ruang pertemuan dipenuhi antusiasme peserta yang datang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sampang. Ketua IGI Sampang membuka acara dengan pesan yang penuh semangat. “Ini bukan hanya soal perencanaan program, tapi juga memperkuat solidaritas kita sebagai guru di tengah arus perubahan yang tak terelakkan,” katanya dengan suara lantang yang menggema di ruangan.

Malam harinya, agenda dilanjutkan dengan Sidang Perencanaan Program Kerja IGI Sampang untuk tahun 2025. Diskusi berlangsung intens, membahas langkah-langkah strategis yang harus diambil untuk menjawab tantangan pendidikan era digital. Ide-ide segar bermunculan dari peserta. Ada yang mengusulkan penguatan pelatihan teknologi bagi guru di daerah terpencil, ada pula yang menekankan pentingnya membangun komunitas pembelajaran berbasis digital. Meski tidak semua peserta sependapat, perdebatan yang muncul justru memperkaya sidang malam itu.

Salah seorang peserta, seorang guru muda dari Kecamatan Omben, menyampaikan idenya tentang platform daring untuk berbagi materi pembelajaran antarguru. “Kita harus mulai berpikir kolaboratif, bukan kompetitif,” ujarnya, yang langsung disambut tepuk tangan peserta lainnya. Malam itu berakhir dengan sebuah kesepakatan: bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun kolaborasi dan inovasi bagi IGI Sampang.



Keesokan paginya, Minggu, 5 Januari 2025, acara utama dimulai. Tiga narasumber yang telah dinanti-nanti tampil membawakan materi yang relevan dan penuh inspirasi. Hasan Rohmad, M.Pd., membuka sesi dengan menggugah kesadaran para guru tentang pentingnya menyesuaikan metode pengajaran dengan karakteristik generasi digital. “Kita bukan hanya mendidik anak-anak, tapi membangun masa depan bangsa,” katanya dengan suara yang bergetar.

Dilanjutkan oleh Mohammad Anas Fikri, S.T., M.T., suasana diskusi semakin hidup. Dengan gaya bicara yang lugas, ia menjelaskan bagaimana teknologi bisa menjadi sahabat guru. “Bukan teknologi yang menggantikan guru, tetapi guru yang menggunakan teknologi akan menggantikan mereka yang tidak mau berubah,” ungkapnya, membuat semua peserta terdiam sejenak sebelum memberikan aplaus panjang.

Sebagai penutup, Vivit Eka Damayanti, S.Pd., M.Pd., memaparkan strategi praktis untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Ia memberikan contoh-contoh nyata yang dapat langsung diterapkan di kelas. “Teknologi hanyalah alat, tapi guru adalah jiwa dari pendidikan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Diskusi interaktif pun menjadi puncak acara. Peserta tidak ragu untuk bertanya dan berbagi pengalaman. Dari isu teknis seperti penggunaan aplikasi pembelajaran hingga tantangan budaya dalam mengadopsi teknologi, semua dibahas dengan serius namun santai. Seorang guru senior dari Kecamatan Camplong bahkan mengaku bahwa acara ini telah membuka pikirannya untuk lebih menerima perubahan.

Rakerda 2025 ini tidak hanya menjadi ajang perencanaan program, tetapi juga momentum untuk mengikat solidaritas. Di penghujung acara, para peserta menyanyikan lagu “Hymne Guru” dengan penuh semangat, menciptakan suasana yang haru. Mereka pulang membawa tekad baru, bahwa pendidikan di era digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang manusia yang memiliki visi dan hati.

Acara ini meninggalkan pesan yang kuat: solidaritas dan kolaborasi adalah kunci untuk menghadapi era digital. Dari Trawas, semangat ini akan menyebar ke seluruh Sampang, membawa perubahan yang berkelanjutan untuk pendidikan Indonesia.


Post a Comment for "Rakerda IGI Sampang : Mengikat Solidaritas Guru di Era Digital"

Template Blogger Terbaik Rekomendasi