Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

MEMUPUK MINAT BACA-TULIS ANAK MELALUI KEGIATAN DONGENG-LITERASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN FOKUS BELAJAR

Beberapa tahun terakhir, Indonesia sudah mengalami penurunan persentase buta huruf. Pada tahun 2005, permasalahan buta huruf mencapai 10% dan kini telah menduduki angka 1,9%. Namun, yang menjadi persoalan penting saat ini yaitu kemampuan literasi. Literasi yang notabenya mencakup banyak hal seperti kemampuan memahami bacaan atau menuliskan kembali isi dari bacaan. Tidak hanya memahami bacaan, tetapi anak juga diharapkan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kemampuan literasi anak seperti memahami segala jenis teks bacaan diberbagai tingkat pendidikan juga masih tergolong kategori sedang. 

Hal tersebut menjadi sorotan utama terkait bagaimana agar anak memiliki ketertarikan terhadap dunia literasi. Maka dari itu, pentingnya menanamkan literasi sejak dini agar anak terbiasa sampai memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, literasi menjadi penting karena dapat meningkatkan fokus belajar anak. Anak yang terbiasa membaca dan mampu memahami isi bacaan terbilang memiliki fokus belajar yang baik. Lain halnya dengan anak yang tidak terbiasa membaca, mereka terlihat kesulitan dalam fokus belajar, tidak percaya diri dengan kemampuannya sendiri, dan cenderung takut jika melakukan kesalahan. Melihat dari beberapa problematika tersebut, sebetulnya bisa teratasi dengan baik jika anak memiliki dorongan kuat untuk melakukan perubahan dan tentunya mendapat dukungan dari lingkungan yang tepat. 

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi fokus belajar anak, yaitu merasa cemas, kesulitan dalam proses adaptasi dengan lingkungan, kesulitan memahami materi, asupan nutrisi makanan pada anak, atau memiliki gangguan tertentu seperti OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Melihat dari beberapa faktor yang menjadi permasalahan tersebut, maka penting sekali diadakannya kegiatan literasi. Budaya literasi dapat diterapkan dengan melakukan pembiasaan kepada anak serta dukungan dari lingkungan agar terciptanya kesadaran. Begitu pula dengan peran orang terdekat seperti orang tua atau keluarga harus bisa menanamkan gemar membaca buku kepada anak sejak usia dini.

Melalui komunitas rumah baca yang dinaungi oleh Bimbel Privat Hisyam maka diadakanlah kegiatan dongeng-literasi yang diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta anak kepada buku. Selain itu, dongeng menjadi pilihan yang tepat untuk dapat membangkitkan literasi pada anak. Sifatnya yang ringan dan kaya akan pesan moral menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai jembatan awal anak mencintai dunia literasi. Dongeng juga merupakaan salah satu karya sastra warisan budaya yang digunakan sebagai media untuk menyampaikan pembelajaran tentang berbagai macam kisah dalam kehidupan. 

Mengapa ada istilah bahwa buku adalah jendela dunia?

Jendela yang bersifat transparan menjadi arti khusus agar kita mampu melihat dunia yang luas dengan aneka ragam tantangan. Maka dari itu anak memerlukan buku sebagai pegangan. Semakin banyak anak membaca buku, semakin hati-hati pula ia dalam melangkah. Namun, acap kali orang tua kurang memperhatikan pentingnya literasi. Hal tersebut diperkuat pula oleh beberapa faktor seperti kurangnya minat dalam membaca, sarana prasarana yang kurang mendukung, pengaruh televisi dan telepon seluler, serta mutu pendidikan. 

Dalam pelaksanaan peningkatan literasi tentunya terdapat beberapa langkah konkret dalam mencapai keberhasilan. Kegiatan dongeng-literasi rutin digerakkan satu bulan sekali di komunitas rumah baca. Langkah konkret yang dilakukan yaitu dengan mengadakan kegiatan dongeng-literasi. Dongeng menjadi pilihan menarik karena merupakan salah satu jenis sastra anak yang sangat disukai anak-anak. Tokoh dongeng digambarkan secara imajinatif dan kreatif oleh pengarangnya. Dongeng yang baik harus menggambarkan karakter yang kuat dan mampu memberikan pelajaran yang baik. Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan literasi ini dilakukan dengan memberikan buku-buku dongeng serta melakukan kegiatan mendongeng. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan anak-anak atau siswa dari Bimbel Privat Hisyam yang tergabung dalam komunitas rumah baca dan berlokasi disekitar wilayah Ketawang, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Kegiatan ini diikuti oleh anak mulai usia 2 tahun sampai jenjang sekolah dasar. 

  



Kegiatan dongeng-literasi ini dilaksanakan selama 60 menit, dengan rincian waktu 15 menit kegiatan dongeng, 15 menit untuk membaca dongeng yang mereka sukai, dan 30 menit belajar tentang hal yang ingin mereka kuasai dengan cara menulis. Berikut langkah-langkah kegiatan dongeng-literasi.

Kegiatan Dongeng

Pada tahap ini, pendongeng mengajak siswa bernyanyi untuk menghidupkan suasana. Lalu, menyampaikan dongeng yang akan disampaikan yaitu Ibu Sapi yang Jujur dengan media boneka tangan berbentuk hewan sapi dan harimau.

Kegiatan Membaca

Pada tahap ini, kegiatan anak-anak diperbolehkan memilih berbagai macam buku dongeng yang mereka sukai.

Kegiatan Menulis

Pada tahap ini, anak-anak diberi arahan untuk mempelajari hal yang ingin mereka kuasai. Seperti belajar menulis huruf, belajar mata pelajaran sekolah, dan juga belajar menyusun kalimat.

Setelah melaksanakan kegiatan dongeng-literasi. Respon siswa terhadap kegiatan ini sangat positif. Hal tersebut ditandai dengan adanya siswa aktif (berpartisipasi) dalam mengikuti dan menyikapi proses kegiatan. Mereka memiliki rasa ingin tahu dan antusias yang tinggi, sehingga dalam kegiatan dongeng-literasi bercerita melibatkan banyak pertanyaan dan diskusi antara peserta dan pendongeng. Selain itu, mereka juga menjadi semangat dalam belajar hal yang belum mereka kuasai. Tentu saja fokus belajar mereka juga menjadi semakin meningkat.

Berdasarkan rangkaian kegiatan dongeng-literasi yang telah dilaksanakan komunitas rumah baca. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya anak memiliki keinginan untuk meningkatkan literasi. Namun, hal itu kurang mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya. Anak tentunya membutuhkan contoh dan arahan sehingga bisa mencapai potensi atau hal baik lainnya. Banyak sekali bakat terpendam yang dimiliki anak, namun terkadang kita abai akan hal-hal kecil itu. Ini akan menjadi tugas penting bagi kita, utamanya orang dewasa untuk membuka tangan selebar-lebarnya dalam membantu dan turut serta meningkatkan literasi dan menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap buku. Literasi juga akan berjalan beriringan dengan fokus belajar. Semakin sering anak membaca maka semakin baik pula perkembangan belajar di sekolah. Setelah menelisik permasalahan literasi lebih dalam, maka dapat disimpulkan bahwa penting adanya kesadaran diri untuk membuka taman bacaan seperti di pelosok desa yang jauh dari perpustakaan kota.

Nama : Ratih Tri Pertiwi, S.Pd. M.Pd. 

Unit Kerja : Universitas Islam Raden Rahmat

Kabupaten : Malang

Provinsi : Jawa Timur

Kategori Tulisan : Non Fiksi

Email : ratihtr

ipertiwi123@gmail.com


*Tulisan ini adalah hasil karya peserta webinar MENULIS ITU MUDAH DAN MENYENANGKAN yang diselenggarakan oleh IGI Sampang

Post a Comment for "MEMUPUK MINAT BACA-TULIS ANAK MELALUI KEGIATAN DONGENG-LITERASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN FOKUS BELAJAR"

Template Blogger Terbaik Rekomendasi